Discounted Cash Flow

Discounted Cash Flow (DCF)

Investor sering melihat startup dari sejumlah perspektif jangka panjang berdasarkan nilai masa depan entitas bisnis. Ini seperti membeli limusin ras kecil dengan harga tinggi. Faktanya, pembeli mengevaluasi sapi persilangan berdasarkan urutan nilainya. Melihat kondisi fisik yang sehat, maka dipastikan hanya tinggal menunggu waktu ternak tersebut menjadi besar dan sangat mahal untuk jenis hewan ternak tersebut.

Apa hubungannya ini dengan startup? Melihat startup, tidak terlihat dari nilai input saat ini. Karena tentu menunjukkan angka yang tidak menyenangkan karena relatif kecil. Namun, jika melihat nilai entitas ekonomi di masa depan, maka diharapkan pendapatan atau keuntungan yang besar. Asumsi ini diperoleh jika kondisi awal saat ini dalam keadaan baik. Dari sisi internal performance, organisasi menunjukkan hasil yang sehat, kemudian permintaan pasar (consumer demand) yang diantisipasi juga tinggi, sehingga dipastikan startup memiliki peluang untuk berkembang menjadi entitas yang besar.

Pertanyaannya, bagaimana investor dapat menilai sebuah start-up tersebut mempunyai masa depan yang cerah? Maka perlu alat penilaian yaitu Discounted Cash Flow (DCF). DCF sering digunakan oleh para investor untuk menilai start-up. Hasil nilai DCF tersebutlah yang akan dipakai untuk membagi shared (lembar kepemilikan saham) ataupun nilai dari perusahaan saat ini dengan proyeksi jangka waktu beberapa tahun kedepan. Sehingga dalam kalimat yang lain, investor dapat membeli manfaat jangka panjang dengan nilai saat ini, atau nilai yang lebih murah dari proyeksi nilai masa depan.

Berikut lampiran contoh simulasi perhitungan dari DCF:

Discounted Cash Flow (DCF) Model for Investors – KMMB.